Setiap manusia mempunyai banyak pengalaman,
kisah dan cerita dalam hidupnya. Pengalaman tersebut dimulai dari yang menyenangkan sampai yang
menyedihkan,biasa-biasa saja sampai yang sangat mengesankan. Cerita bersama seseorangpun
tidak kalah menariknya, cerita bersama keluarga, teman seperjuangan bahkan
dengan seseorang yang kita pernah menaruh hati kepadanya. Kisah-kisah saat di pesantren,
sekolah, kampus, tempat kerja dan yang lainyapun menjadikan tempat tersebut selalu terkenang.
pengalaman dan cerita tersebut tidak akan selamanya ada. Manusia itu mempunyai sifat lupa, dengan lupa itu maka bisa menghilangkan pengalaman dan cerita yang ada. Selain lupa, ada lagi yang dinamakan dengan pikun. Lupa bisa dialami oleh seseorang disemua umur, sedangkan Pikun ini biasanya dialami oleh orang-orang yang sudah lanjut usia. Selain lupa dan pikun, kematianlah yang akan menghilangkan semua pengalaman perjalanan hidup kita selama ini.
Akan sangat disayangkan apabila diantara pengalaman, ceirta dan kisah tersebut terlupakan, terlebih lagi terhapuskan karena kematian kita. Baik itu pengalaman yang sangat unik, aneh, menakjubkan apalagi pengalaman yang didalamnya terdapat mengandung banyak manfa'at berupa motivasi dan juga hikmah.
Untuk membuat pengalaman itu abadi, kita dapat meneruskan dan menularkannya kepada orang lain melalui tulisan. Dengan tulisan akan mebuat pengalaman itu bisa abadi, karena sudah dituangkan dalam sebuah buku atau berbentuk soft copy-nya yang bisa di simpan dalam sebuah komputer. Meskipun kita sudah tiada, maka pengalaman yang sudah dituliskan masih bisa di baca oleh orang lain.
Terutama ketika diantara kita mempunyai keahlian dalam bidang tertentu. Ketika tidak dituliskan mungkin hanya bermanfa'at untuk diri kita sendiri dan orang-orang di sekeitar kita. Namun bilamana semuanya tertuliskan maka manfa'atnya akan semakin banyak dan luas. Kita bisa mewariskan ilmu-ilmu yang sesuai keahlian untuk generasi penerus kita nanti. kalau sudah seperti itu, secara tidak sadar kita sudah ikut berkontribusi untuk mencerdaskan bangsa ini dengan tulisan-tulisan yang telah dibuat.
Bukan tulisan saja yang akan abadi, nama penulisnya juga akan sama. Penulisnya akan dikenal dan dikenang oleh para pembaca dan orang-orang yang biasa mengambil manfa'at dari karya tulis tersebut. sebagaimana kita telah mengenal Imam Syafi'i dengan Ar-risalah dan Al-Umm-nya, Imam Bukhori dan Imam Muslim dengan Shohih-nya, Imam Al-Ghazali dengan Ihya 'ulimudin-nya, Ibnu Hisyam dengan Sirah nabawiyah-nya dan lain-lain. Meskipun mereka telah tiada ratusan atau ribuan tahun yang lalu, namun kita mengenalnya walaupun belum pernah bertemu.
Setelah kita mengetahui bagaimana cara agar pengalaman itu bisa abadi, yaitu dengan menuliskannya. Maka dari itu, mulai dari sekarang kita ingat-ingat kembali pengalaman-pengalaman itu dan tulislah. Apabila pengalaman tersebut terlalu banyak yang masih teringat sehingga menjadi beban maka abaikan saja, pilih saja beberapa yang paling berkesan kemudian tuliskan sebagai ajang latihan.
BAGAIMANA CARA MEMULAINYA?
Setelah kita tercerahkan akan pentingnya menulis sebuah pengalaman, baik itu berupa kisah, cerita dan juga keahlian kita maka kemudian mempunyai keinginan untuk memulai menuliskannya. Jangan heran, ketika mulai menulis terapat kesulitan disana-sini. Itu terjadi karena kita belum terbiasa saja.
Yang terpenting jangan putus asa, sehingga akan membuat kita berhenti untuk menulis. Dengan demikian, maka menulis akan menjadi dari bagian hidup kita yang tidak bisa ditinggalkan.
1. Langsung saja menulisUntuk memulai atau mau belajar menulis, yaa
dengan menulis. Tidak perlu pakai teori ini dan teori itu, Karena kalau
menggunakan teori dan juga kaidah dalam menulis kita akan kesulitan, belum juga
menulis kita sudah kebingungan terlebih dahulu. Inilah salah satu yang
menyebabkan berat untuk memulai menulis. langsung saja menulis dulu, prihal
teori dan kaidah dalam menulis itu bisa belakangan.
Kalau masih berat juga, kita perlu memaksakan
diri untuk memulai menulis, langsung saja menulis sekarang. Ambil pena dan buka
bukunya sekarang juga atau nyalakan komputernya. Tulislah apapun yang terlintas
dalam pikiran kita, baik itu berupa pengalaman hidup, gagasan-gagasan tentang
sesuatu, mimpi semalam ataupun menuliskan kembali pelajaran di sekolah dan
lain-lain.
2. Nikmatilah prosesnya
Segala sesuatu butuh proses, begitu juga dalam menulis. Tidak ada seorang penulispun yang tiba-tiba langsung bagus tulisannya. Mereka yang sudah bagus tulisanya karena sudah terbiasa, mungkin sudah satu tahun, lima tahun, sepuluh tahun atau lebih mereka dalam menulis.
Bersabar dan nikmatilah dalam menghadapi prosesnya. Mungkin tahun pertama sejak kita mulai menulis kemampuannya hanya 20%, kalau terus belajar dan berlatih mungkin tahun berikutnya akan meningkat menjadi 40% kemampuan menulisnya. Kalau terus menerus tidak menutup kemungkinan kemampuan menulis kita bisa mencapai 90% bahkan 100%.
Segala sesuatu butuh proses, begitu juga dalam menulis. Tidak ada seorang penulispun yang tiba-tiba langsung bagus tulisannya. Mereka yang sudah bagus tulisanya karena sudah terbiasa, mungkin sudah satu tahun, lima tahun, sepuluh tahun atau lebih mereka dalam menulis.
Bersabar dan nikmatilah dalam menghadapi prosesnya. Mungkin tahun pertama sejak kita mulai menulis kemampuannya hanya 20%, kalau terus belajar dan berlatih mungkin tahun berikutnya akan meningkat menjadi 40% kemampuan menulisnya. Kalau terus menerus tidak menutup kemungkinan kemampuan menulis kita bisa mencapai 90% bahkan 100%.
Selamat mencoba dan selamat berjuang.
Keluarga, teman-teman, masyarakat dan juga umat
sedang menanti-nantikan karya besar kita sekarang juga. Percayalah,
generasi-generasi selanjutnya sangat mengharapkan
kehadiran karya hebat yang muncul dari
buah tangan kita semua.
Kuningan, 27 juli 2016
Tidak ada komentar:
Posting Komentar