menus

Minggu, 18 Desember 2016

KAMMI UIKA GALANG DANA UNTUK KORBAN GEMPA DI ACEH


KAMMI UIKA GALANG DANA UNTUK KORBAN GEMPA DI ACEH

Bogor- Gempa bumi yang terjadi di Aceh pada rabu (07/12) lalu,memicu kepedulian mahasiswa untuk membantu para korban. Salah satunya dari para kader Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia Universitas Ibn Khaldun (KAMMI UIKA) Bogor.

 Aksi sosial tersebut berlokasi di perempatan lampu merah warung jambu, jumat (09/12). Aksi itu dimulai sejak pukul 16:00 WIB sampai pulul 18:00 WIB.

"Aksi penggalangan dana ini sebagai bentuk solidaritas kami kepada saudara-saudara yang tertimpa musibah", ujar ketua KAMMI komisariat Ibn Khaldun  Bogor, Ahmad Wildan.

Menurutnya, dana yang sudah terkumpul dari pengguna jalan tersebut akan di salurkan melalui korps reaksi cepat (KRC) KAMMI pusat di Jakarta.

"Semoga gerakan ini dapat menginspirasi seluruh pemuda-pemudi tanah air untuk memiliki rasa kepedulian terhadap orang lain", tutup mahasiswa jurusan komunikasi penyiaran islam (KPI) UIKA Bogor itu.

Weni (31), salah satu pengguna jalan mengaku, dengan adanya penggalangan dana ini memberikan kesempatan kepada kami untuk bisa berdonasi.

"Tadinya mau memberikan sumbangan itu kesiapa, harus perginya kemana, Alhamdulilah dengan adanya mereka jadi lebih mudah", ujarnya.

Rep: Ibnu Hilal

https://www.islampos.com/kammi-uika-galang-dana-untuk-korban-gempa-di-aceh-320550/

Senin, 21 November 2016

DEKAN FKIP UIKA: SELAMAT JALAN ANAK-ANAKU

DEKAN FKIP UIKA: SELAMAT JALAN ANAK-ANAKU

Dekan Fakulta keguruan dan ilmu pendidikan (FKIP)  UIKA Bogor, Dr. Herawati, M.S memberikan ucapan selamat kepada mahasiswanya yang akan diwisuda, " Selamat jalan anak-anaku, selamat berkarya dan selamat berprestasi", katanya saat penutupan pesantren calon wisudawan sarjana di gedung pelatihan pesantren Hilal Bogor, Sabtu (19/11).

"kalian harus menjadi pemimpin, menggantikan kami, harus lebih cerdas, lebih terampil, lebih berkualitas lebih profesional lagi dibandingkan kami, itulah harapan kami", ujarnya dihadapan 173 calon wisudawan dari FKIP tersebut.

Beliau pun berpesan kepada mereka agar bisa menunjukan perilaku-perilaku positif yang islami dan menunjukan kualitas serta profesionalisme ketika nanti sudah berada di dunia kerja sesuai dengan ilmu yang dimiliki.

Sebelumnya, acara tersebut dibuka oleh Rektor UIKA, Dr. H. E. Bahruddin, M. Ag kemudian para peserta diberikan tiga materi, yaitu: pelatihan shalat khusuk dan nikmat oleh KH. Ir. Ansufri Idrus Sambo, peranan pendidik dalam perspektif islam oleh Ust. Syukron Makmun, M. Ag dan jati diri seorang guru oleh Ust. Nunu Zein Fuad.

"Apa yang telah disampaikan para pemateri tadi, kami mohon itu dijadikan bekal untuk meraih cita-cita membanggakan keluarga, masyarakat dan kampus UIKA Bogor ini", tutupnya.

Dwi Purwitasari (22), calon wisudawan dari jurusan pendidikan bahasa Inggris ini berpendapat, acara ini merupakan kado yang dipersembahkan kepada kami, "hadiah dan pesan sebelum perpisahan agar menjadi bekal serta kenang-kenangan", katanya.(Ibnu Hilal)





FKIP BEKALI CALON WISUDAWAN

FKIP UIKA MENGADAKAN PESANTREN CALON WISUDAWAN

Bogor-Fakultas keguruan dan ilmu pendidikan (FKIP) Universitas Ibn Khaldun (UIKA) Bogor mengadakan pesantren calon wisudawan sarjana angkatan ke-7 di gedung pelatihan pesantren tinggi imam masjid Hilal, Budi Agung Bogor. Sabtu (19/11).

Acara ini bertemakan "Menjadi Sarjana Muslim yang Tangguh dan Berkarakter" dan dihadiri oleh 173 peserta calon wisudawan. mereka akan diwisuda pada hari rabu siang (23/11) di gedung brajamustika.

Rektor UIKA, Dr. H. E. Bahruddin, dalam sambutannya mengatakan, tanggung jawab para sarjana FKIP lebih berat dari pada sarjana lainnya, "Karena sarjana FKIP bisa melahirkan presiden, tapi presiden belum tentu bisa melahirkan sarjana FKIP", ujarnya.

Beliaupun mengapresiasi kepada FKIP yang bisa menyelenggarakan acara ini, "Karena baru fakultas ini saja yang bisa mengadakan pesantren calon wisudawan sarjana, semoga bisa diikuti oleh fakultas-fakultas lainnya", ungkapnya.

Dekan FKIP, Dr. Herawati, M.S, mengatakan, acara ini dalam rangka pemberian pembekalan terakhir kepada calon wisudawan, "Semoga bekal ini memperkuat sikap mental calon sarjana-sarjana pendidikan yang dikeluarkan oleh FKIP UIKA", ujarnya.

"Bagaimanapun mahasiswa lulusan kami harus menunjukkan karya, perestasi dan kinerja yang dilandasi dengan peinsip-peinsip keislaman atau prilaku yang islami", terangnya.

Pada kesempatan itu, para peserta diberikan tiga materi, yaitu: pelatihan shalat khusuk dan nikmat oleh KH. Ir. Ansufri Idrus Sambo, peranan pendidik dalam perspektif islam oleh Ust. Syukron Makmun M. Ag dan jati diri seorang guru oleh Ust. Nunu Zein Fuad.

Dwi Purwitasari (22), calon wisudawati dari jurusan pendidikan bahasa Inggris menilai, acara ini merupakan sebuah kado yang dipersembahkan kepada kami, "hadiah dan pesan sebelum perpisahan agar menjadi bekal serta kenang-kenangan", tandasnya.

Beliau juga menambahkan, materi-materi yang diberikan sangat membekas, " Banyak yang jadi tersadarkan akan hakikat kita sebagai hamba, disampaikan dengan menarik dengan menggunakan bahasa yang bagus serta pada mudah dimengerti", pungkasnya yang merupakan mantan ketua komunitas penulis islam UIKA (KOPIKA) itu. (Ibnu Hilal)





TENTANG RASA

TENTANG RASA

Rasa yang membisu
Teramat sangat tersipu malu

Tidak ada kata
Tidak ada sapa
Tidak ada tatap muka
Sederhana, hanya hati yang berbicara

Tanpa melalui perkenalan
Tanpa ada pertemuan
Tanpa ada rayuan
Indah, Indah sekali tak tergambarkan

Sudut perpus FAI UIKA
Bogor, 22 November 2016

Selasa, 15 November 2016

REDUPNYA NAHI MUNGKAR
Oleh: Nurhilal
Mahasiswa KPI UIKA Bogor


Cukup mendalam apa yang dipaparkan oleh Dr. Ahmad Sastra, dosen pasca sarjana UIKA Bogor. Dalam artikelnya di salah satu media cetak, yaitu Bogor today dengan judul Psikologi moralitas, dimana tulisan beliau yang membahas tentang kasus pemerkosaan oleh 14 remaja terhadap anak SD bernama Yuyun. Dalam analisanya dan penawaran solusi terkait permasalahan kasus itu tidak cukup sampai disana saja, bahkan menurut penulis sendiri belum menyentuh hal yang paling utama.

Dalam menganalisa kasus yang sempat menghebohkan saentero negri ini, beliau menggunakan perspektif psikoanalisa Freud yang bisa ditemukan relevansi dan korelasi berhubungan tindakan amoral yang dilakukan oleh 14 remaja itu. Inti dari pandangan psikoanalisa Freud tindakan manusia yang bermoral atau tidak bermoral  merupakan refleksi dari tiga alat kepribadian yang disebut Id, Ego dan Super Ego.

Analisa diatas hanya dilihat dari para pelaku pemerkosa saja, sedangkan masih banyak penyebab terjadinya tindakan seperti binatang tersebut. Termasuk bukan dari pelaku-pelaku pemerkosaanya saja, melainkan dari llingkungan dan masyarakat disana yang membuat  remaja-remaja seperti itu. Sederrhananya kurang kepedulian dari masyarakat setempat sehingga kualitas remaja-remaja disana tidak berkualitas. Bahkan mereka menjadi sampah masyarakat.

Kalau terjadinya kemaksiatan, kedzaliman dan keruksakan lainya dimana-mana oleh para remaja disuatu daerah, itu menandakan di daerah tersebut belum terdapat tokoh-tokoh agama. Yang mana tugas mereka adalah untuk mengajarkan nilai-nilai yang terdapt didalam quran dan hadits kepada manusia, terutama orang-orang yang berda disekitarnya. Kalaupun disana sudah terdapat tokoh agama belum mempunyai keberanian  untuk mendekati para remaja yang bisa dikatakan nakal. Kemungkinan lainya dakwah mereka belum memberikan dampak atau pengaruh disana.

Dalam kasus yuyun, sebelum para pelaku memperkosa seorang anak kecil yang baru saja kelas lima SD, para pelaku dalam keadaan tidak sadar akibat minuman keras. Selain itu, kebiasaan mereka menonton pornografi.  itu menandakan peredaran  minuman keras disana berjalan dengan lancer, begitu juga penjualan VCD porno. maka dari itu moralitas remaja semakin ruksak. Apabila tidak terlaksananya Amar ma’ruf dan nahi mungkar kondisi seperti ini dibiarkan begitu saja, maka kasus yuyun hari ini akan menjadi hal yang biasa terjadi dimasa yang akan datang. Maka dari itu perlu ada tindakan-tindakan yang kongkrit yang memacu untuk beramar ma’ruf nahi mungkar.

Allah SWT berfirman didalam surat Ali-Imran ayat ke 104. “Dan dendaklah ada diantara kamu segolongan ummat menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang ma’ruf dan mencegah dari yang mungkar. Mereka itulah orang-orang yang beruntung”. Begitu juga hadits nabi yang bersumber dari Abdullah ibnu Mas’ud, Nabi SAW bersabda,” Sungguh, Demi Allah, hendaknya engkau benar-benar menyerukan yang ma’ruf, dan benar-benar mencegah yang mungkar, dan sungguh-sungguh menentang tangan-tangan orang dzalim, dengan benar-benar mengembalikannya kejalan yang hak, dan benar-benar menjaganya di jalan yang haq”. (HR Abi Daud rhm)

 Ayat dan hadits diatas berisi tentang kewajiban untuk beramar ma’ruf dan nahi mungkar. Amar ma’ruf nahi  mungkar adalah kalimat bahasa Arab yang telah meng-indonesia, aslinya adalah Al-amru bil ma’ruf wannahu ‘anil mungkar.  Amar ma’ruf terdiri dari dua kata, yaitu: Al-amru yang berarti menuntut pengadaan sesuatu, sehingga pengertiannya mencakup perintah, seruan, ajakan, himbauan dan lain-lain yang menuntut dikerjakan. Sedangkan Al-ma’ruf  mempunyai arti sesuatu yang dikenal baik (kebajikan), yaitu semua perbuatana baik sesuai syari’at islam dan yang mendekatkan pelakunya kepada Allah SWT.


An-nahyu artinya mencegah pengadaan sesuatu, sehingga pengertiannya mencakup melarang, melawan, teguran, menentang, menghindarkan, menyudahi dan lain-lain yang mencegah dikerjakannya sesuatu. Sedang Al-mungkar artinya sesuatu yang diingkari (kemungkaran), yaitu segala perbuatan mungkar menurut syari’at islam dan menjauhkan pelakunya dari Allah SWT, jadi, An-nahyu ‘anilmungkar berarti mencegah mengadakan segala kemungkaran.
Amar ma’ruf dan nahi mungkar ini saling berkaitan, tidak bias dipisahkan satu samalainnya. Ibarat seorang petani, amar ma’ruf itu menanam padinya, sedangkan nahi mungkar adalah memberantas hamanya. Kalau seorang petani ingin berhasil dengan hasil panen yang melimpah, harus dilakukan keduanya. Tidak bisa hanya menam padi saja, karena akan dirusak atau diserang oleh hama. Apalagi kalau hanya memberantas hama saja tanpa menanam padi, apa yang mau dipanen? Bagi petani yang hanya bisa menan padi, dan belum bisa memberantas hamanya bisa menghubungi  atau menyuruh orang yang dianggap bisa untuk memberantas hamanya.
Jadi  jelas, kema’rufan seperti: tadarus Al-Quran, majlis ta’lim, halaqoh dzikir, penyampaian nasihat, pembangunan pesantren dan madrasah, pembinaan aktivis, pelatihan dakwah, sedeqah, santunan faqir miskin. Sedangkan nahi mungkar mencegah dari segala kemungkaran, seperti: memerangi kemurtadan, menutup tempat maksiat, menentang perdukunan, menghapuskan korupsi, melarang pelacuran, menghilangkan pornografi, menghancurkan narkoba, memusnahkan minuman keras dan lain-lain adalah memberantas hama untuk menjaga padi guna mengharapkan panen dengan hasil yang melimpah ruah.
Meninggalkan Amar ma’ruf dan nahi mungkar  berarti meninggalakan peran dan manfa’atnya. Itu akan menjadi malapetaka bagi umat islam khususnya dan umat manusia pada umumnya.
Allah SWT berfirman didalam surat Al-Anfal : 25 “dan periharalah dirimu daripada siksaan yang tidak khusus menimpa orang-orang yang dzolim saja diantara kamu. Dan ketahuilah bahwa Allah amat keras siksaannya”. Begitu juga hadit Nabi SAW yang bersumber dari Aisyah ra, bahwasannya Rasullullah SAW bersabda. “Wahai manusia, sesungguhnya Allah ‘Aza wajala berfirman:” serulah kema’rufan dan cegahlah kemungkaran, sebelum engkau berdo’a kepada-Ku namun aku tidak  mengabulkannya, sebelum engkau semua meminta kepada-Ku namun aku tidak memberikannya,  dan sebelung engaku semua memohon pertolongan kepada-Ku, namun aku tidak menolong engkau sekalian”.
Dari ayat dan hadits diatas menginformasikan kepada kita, apabila ada suatu kemungkaran, kemaksiatan dan kedzaliman sedangkan kita tau dan mempunyai kemampuan untuk mencegahnya, namun kita membiarkannya maka peringatan atau adzab Allah SWT tidak hanya menimpa pelaku kemaksiatan saja. melainkan orang-orang disekitarnyapun akan merasakan dampak peringatan atau adzab dari Allah SWT itu. dan inilah salah satu penyebab kenapa Allah SWT tidak menolong kita, mengabulkan do’a-do’a yang telah kita panjatkan dan tidak memberikan apa yang kita pinta dan butuhkan.

Perlu di ingat, mungkin hari ini orang lain yang dipaksa untuk keluar agama islam, dicocoki minuman keras, diberikan narkoba secara cuma-cuma, tergoda dengan besarnya hasil perjudian dan lain sebagainya. Boleh jadi besok adalah orang-orang terdekat dari kita. Saudara kita, anak cucu kita, pasangan kita, teman-teman kita, tetangga kita dan lain-lain. Dan yang paling bertanggung jawab atas semua permasalahan ini adalah pemerintah. Ini harus segera perhatikan lebih serius lagi. Begitu juga para ulama, da’i, ustadz, kyai dan guru yang mempunyai tugas khusus untuk memperbaiki masyarakat dan umat. Secara umum ini adalah tugas kita semua.


Oleh sebab itu, mari kita semarakan lagi amar ma’ruf dengan tidak meninggalkan nahi mungkarnya serta menyempurnakan keduanya. Dengan itu tidak  akan ada lagi korban-korban akibat kemungkaran, kemaksiatan dan kedzaliman, sebagaimana kasus  yuyun atau yang lebih dari itu. guna terciptanya masyarakat yang aman sejahtera dan diridhoi Allah SWT.

Selasa, 27 September 2016

MENULIS PUISI ITU MUDAH



Bogor-Alumni forum lingkar pena (FLP) Bogor angkatan ke-4, Usup Supriadi, mengatakan, untuk menulis puisi tidak ada kententuan bakunya.
"Tulis, dan bodo amat". Ujarnya saat mengisi kelas puisi untuk anggota pramuda angkatan ke-9 di Common class room S2 Agribisnis Dramaga-IPB. Ahad (25/09).

Menurutnya, meskipun demikian, sebuah puisi harus memiliki unsur intrinsik dan ekstrinsik. Unsur intrinsik, seperti judul, isi dan titimangsa. Sedangkan unsur ekstrinsik berupa pesan tersirat dari penyair.

"Pantang bagi penulis puisi menyatakan pesan di dalam puisinya tersebut. Kemudian, puisi yang bagus itu memiliki banyak persepsi bagi pembacanya", tambah penyairnya FLP Bogor itu.

Kang Usup juga mengungkapkan harapanya, agar anggota pramuda sekarang ada yang menekuni jenis tulisan (puisi) yang jarang diminati ini. " Yang cocok sih biasanya dari perempuan, karena ia lebih mendahulukan perasaannya", ujarnya.

Setelah penyampaian materi, anggota pramuda langsung berlatih membuat puisi.  Setelah selesai, hasil karya mereka dibedah  satu persatu oleh pemateri. Selain dibacakan, karya mereka juga diberikan koreksi serta diprediksi makna yang terkandung di dalamnya. (Ibn Hilal)

Rabu, 21 September 2016

OPINI MEMPUNYAI KEDUDUKAN TERHORMAT




Alumni forum lingkar pena Bogor angkatan ke-4, Haluyo Hanjarwadi, mengatakan, artikel  adalah tulisan yang sangat luas, banyak jenisnya atau masih berberntuk umum.

"Supaya fokus, dalam pertemuan ini hanya akan dibahas tentang opini dan features saja". Ungkapnya saat mengisi kelas artikel untuk anggota pramuda di Common class room S2 Agribsnis IPB. Ahad (18/09).

Menurutnya, untuk membuat opini dan features yang ideal harus memiliki masing-masing tiga syarat," Opini memiliki tiga syarat, yaitu: fakta, argumen dan solusi. Sedangkan untuk features, yaitu: kreatif, informatif dan menghibur", ujar mantan reporter majalah Hikmah itu.

Beliau menambahkan, opini mempunyai kedudukan terhormat,"Opini sangat berharga dimata media, hampir semua media cetak terdapat rubrik untuk opini", ungkapnya yang akrab dipanggil pak Reno.

Kontributor majalah patriot insight pajak itu juga mengingatkan akan pentingnya lead kepada peserta. Menurutnya, penentuan awal dalam sebuah tulisan akan menjadi patokan bagi para pembaca untuk menghentikan atau melanjutkan bacaanya.

Sebelum ditutup, semua peserta langsung mempraktikan ilmu yang baru didapatnya. Setelah dinilai, tulisan yang terbaik kemudian diberikan hadiah berupa majalah dari pemateri. (Ibn Hilal)

Minggu, 04 September 2016

GUNA MENJARING KADER, FLP BOGOR MENGGELAR PELATIHAN

GUNA MENJARING KADER, FLP BOGOR MENGGELAR PELATIHAN

Forum Lingkar Pena (FLP) cabang Bogor mengadakan pelatihan perdana dengan calon anggota barunya di Common Class Room S2 Agribisnis, IPB Dramaga-Bogor. Ahad (04/09). Pelatihan ini dalam rangka menjaring kader untuk angkatan ke-9.

Bang Syaiha, selaku ketua FLP  Bogor menjelaskan, bahwa teman-teman yang baru mendaftar dinamakan pramuda, ini belum termasuk anggota resmi, melainkan kelas persiapan untuk menjadi angota FLP.

Anggota pramuda ini, kedepannya akan mengikuti delapan kelas. Yaitu kelas: Martikulasi, artikel, puisi, review film, penulisan sekenario, cerpen dan novel, mimbar sastra serta inaugurasi atau pelantikan.

Sebelum ditutup, Beliaupun berpesan, Kalau ingin menjadi penulis tidak cukup mengtahui teori menulis saja,"selain teori, yang terpenting adalah banyak paraktek menulis, dan terus latihan menulis", ungkap penulis buku novel sepotong diam itu.

Novitasari, beliau menyampaikan, akan pentingnya menyadari serta memahami  diri sendiri sebelum yang lainnya. Dengan demikian, akan mengetahui kemampuan, kelebihan, kelemahan serta kecenderungan kita terhadap sesuatu, terutama dalam dunia kepenulisan yang kelak akan sangat membantu.

Beliaupun memotivasi peserta agar tetap semangat menulis, karena di depan sana bisa jadi ada kerikil atau batu besar, " apapun yang akan kita hadapi di sana, tidak akan menghalangi kita untuk menebar kebaikan dengan tulisan". Pungkasnya yang juga sebagai bendahara FLP Bogor.

Diakhir acara, pesertapun diberikan materi singkat tentang bagaimana meliput berita. Kemudian mereka langsung ditugasi untuk meliput kegiatan hari ini dan pertemuan-pertemuan selanjutnya.

Suasana keakraban dan kehangatan semakin terasa ketika mereka saling memperkenalkan diri. Usai acara, merekapun berfoto bersama panitia dan pengurus FLP Bogor.(Ibn Hilal)

Kamis, 01 September 2016

Kopi VS Rokok


Kopi VS Rokok

Kalau minum kopi menjadi tambah semangat untuk belajar, Kenapa Tidak. Bahkan, kalau gara-gara tidak minum kopi belajarnya menjadi malas, apalagi sampai tidak jadi belajar. Maka, minum kopi itu menjadi wajib hukumnya. Kenapa? Karena belajar atau mencari ilmu itu sendiri hukumnya wajib.

Hal demikian di jelaskan didalam salah satu kaidah fikih, yaitu "Maa laa yatimmul wajibu illaa bihi, fahua waajibun", yang artinya: Selama suatu kewajiban tidak akan sempurna kecuali dengan adanya sesuatu, maka sesuatu itu hukumnya menjadi wajib.

Yang perlu diperhatikan, bahwa kalimat "Bihi" (dengan adanya sesuatu) dalam kaidah diatas haruslah sesuatu yang mubah (boleh dikerjakan).contohnya seperti di atas, minum kopi. Tidak berlaku sebaliknya, yaitu sesuatu yang makruh, apalagi yang haram.

Oleh karena itu, merokok, tidak bisa dimasukan kedalam kaidah tersebut. Karena, merokok sendiri hukumnya makruh, bahkan sebagian ulama ada yang mengharamkannya.

Kalau "Bihi" disana kita paksakan dengan sesuatu yang makruh dan haram, maka akan terjadi kerancuan.
Contoh kaidah, saya tidak bisa belajar mengaji kalau tidak sambil merokok atau saya tidak bisa belajar mengaji kalau tidak sambil minum arak. Kacau bukan?

Merokok dan minum arak tersebut, tidak bisa menjadi wajib disebabkan menjadi syarat untuk belajar. Karena merokok dan minum arak bukan sesuatu yang mubah. Jadi, tetep saja hukum merokok adalah makruh atau haram dan hukum minum arak haram hukumnya.

kamis, 1 September 2016
Didalam kelas, dengan ditemani secangkir kopi hitam bekas air mineral.

Jumat, 19 Agustus 2016

PEREMPUAN UNTUK LAKI-LAKI KEJI, KENAPA...?


PEREMPUAN UNTUK LAKI-LAKI KEJI, KENAPA...?

Oleh: Ibnu Hilal

"Perempuan-perempuan yang keji untuk laki-laki yang keji dan laki-laki yang keji untuk perempuan-perempuan yang keji (pula), sedangkan perempuan-permpuan yang baik untuk laki-laki yang baik dan laki-laki yang baik untuk perempuan-perempuan yang baik pula...". ( QS An-Nur 24:26 )

Dalam Ayat di atas, Allah menginformasikan sekaligus menjanjikan kepada kita semua, bahwasanya perempuan yang keji akan mendapatkan laki-laki yang keji, begitupun sebaliknya.

Oleh karena itu, untuk mengetahui bagaimana dan seperti apa pasangan hidup kita nanti, sebenarnya mudah sekali dan kitapun bisa memprediksinya dari sekarang juga, caranya dengan melihat diri kita sendiri.
Seberapa yakin kita kepada Allah?
Sampai dimana kualitas dan kuantitas ibadah  kita?
Seperti apa Akhlaq kita?

 Setelah kita melihat dan menilai diri kita seperti apa, maka tidak akan jauh berbeda, seperti itulah pasangan hidup kita kelak. Sederhananya, kita adalah cerminan dari pasangan hidup kita nanti.

Dalam realitasnya, tidak sedikit kita jumpai baik itu keluarga, tetangga atau teman dekat kita mendapati pasangan hidup yang tidak sesuai sebagaimana yang telah di janjikan Allah SWT. Mereka yang kita kenal baik, ibadahnya rajin dan akhlaqnya bagus malah menikah dengan yang tidak baik, suka melalaikan bahkan berani meninggalkan kewajiban dan akhlaqnya amat buruk, ataupun sebaliknya.

Bukankah dalam Al-Quran tidak seperti itu.
Kenapa bisa terjadi kontradiksi seperti ini?
Tidak mungkin Allah SWT tidak menepati janji-Nya, karena Allah telah berfirman dalam Quran surat Ali-imron 3:9 "...sesungguhnya Allah tidak menyalahi janji." begitu juga dalam surat yang sama ayat 194 Allah SWT berfirman "...sesungguhnya engkau (Allah) tidak pernah mengingkari janji".

Jodoh memang sudah di tentukan Oleh Allah SWT, namun kita yang mengusahakannya. Kita memiliki pilihan untuk melakukan dan menentukan sesuatu, memilih sesuatu dan menjadi sesuatu. Kehendak bebas atau kesempatan memilih yang di berikan Allah SWT kepada manusia inilah yang akhirnya menghasilkan konsekuensi logis. Yaitu pertanggungjawaban manusia atas perbuatan-perbuatan yang dipilih olehnya, baik itu di dunia terlebih lagi di akhirat yang kita kenal dengan Hisab.

Begitu juga dalam kasus pasangan hidup yang tidak sesuai dengan yang di janjikan oleh  Allah SWT, bukan ayatnya yang salah & juga bukan pula Allah SWT yang mengingkari janji, melainkan itu kesalahan diri mereka sendiri yang keliru dalam memilih.

Sebagaimana kita ketahui, lelaki punya hak untuk bebas memilih siapa calon istrinya, sedangkan perempuan  mempunyai hak untuk menerima atau menolak lelaki yang datang untuk menginginkannya menjadi seorang istri.

Jadi kalau ada lelaki baik mendapatkan istri yang keji, maka salah lelaki tersebut kenapa memilih perempuan tersebut. Begitu juga kalau ada perempuan yang baik mendapatkannya suami yang keji, maka itu kesalahannya dari perempuan itu sendiri, kenapa malah menerima lelaki tersebut untuk dijadikan suami, padahal kalau dulu sabar sedikit saja, mungkin ada lelaki lain yang lebih  baik lagi  dari suaminya.

Kalau kita yakin dengan ayat diatas dan kita menginginkan pasangan yang terbaik kelak, maka mulai detik ini kita sedah mempersiapkanya, dengan memperbaiki diri  dan terus berusaha menjadikan pribadi yang lebih baik dengan Aqidah, ibadah dan akhlaq yang di ridhoi Allah SWT, ini juga berlaku bagi yang sudah menikah dan terlanjur mendapatkan pasangan yang tidak sesuai, dengan itu Allah SWT akan menolong siapa saja hambanya yang  terus memperbaiki dan  terus mendekatkan diri kepada-Nya, sehingga akan diberikan kemampuan untuk mempengaruhi & mengajak pasangannya menjadi lebih baik lagi.

Kamis, 18 Agustus 2016

Bima Arya: Merdeka Adalah Syarat Hidup Makmur dan Bahagia


Bima Arya: Merdeka Adalah Syarat Hidup Makmur dan Bahagia



Bogor-Dalam rangka memperingati HUT RI ke-71, Pemkot Bogor menyelenggarakan pesta rakyat yang dipusatkan di lapangan kelurahan Sukaresmi. Rabu (17/08).

Kedatangan Bima Arya bersama rombongan yang didampingi MS Kaban disambut gagap gempita oleh masyarakat setempat.

Dalam sambutannya, Bima Arya menjelaskan,  bahwasanya merdeka itu bukan tujuan akhir dan satu-satunya, "Merdeka adalah syarat hidup makmur dan bahagia, Untuk apa merdeka kalau tidak makmur dan bahagia", Ujar wali kota Bogor itu.

Beliau menambahkan, syarat makmur dan bahagia itu adalah bersatu. Disamping itu beliau mengajak warganya untuk bersatu mendukung Lurahnya, camatnya, anggota dewannya dan dirinya selaku wali kota.

Sebelum diakhiri, pak wali juga minta doa kepada warga, "Do'akan untuk wali kota dan jajarannya supaya amanah dan bisa bekerja untuk membuat rakyat sejahtera", Pungkas mantan pengamat politik itu.

Sedangkan MS Kaban menyampaikan,  bahwa Indonesia ini adalah tempat lahir kita semua. Oleh karena itu, kita harus mempertahankannya.

"Kita merdeka berkat Allah SWT", ujar mantan menteri kehutanan yang mengingatkan kepada masyarakat yang hadir.

Acara semakin meriah ketika Bima Arya mengikuti lomba dan berbaur bersama masyarakat. Selain gebuk bantal, beliau juga mengikuti lomba balap karung dan tarik tambang.(Ibn Hilal)

Senin, 15 Agustus 2016

PENA

Sudah dua hari ini aku melihat lelaki sedang duduk didekat sebuah parkiran, dengan sebuah pena yang terikat di lehernya menggunakan seutas tali. Aku sebagai warga setempat merasa curiga karena malam hari saja dia muncul. 

Malam berikutnya aku melihat lelaki itu lagi, sesekali melihat pena-nya kemudian di kalungkan lagi, sesekali juga melihat-lihat kendaraan yang masih tersdia diparkiran. Dari kejauhan aku mengikuti gerak-geriknya yang mencurigakan itu.

Akhirnya aku memberanikan diri untuk menghampirinya, untuk menghilangkan kecurigaanku ini. Mungkin lelaki itu sedang mencari seseorang dikampung ini, atau mungkin betul-betul mau mencuri motor yang berada di parkiran, atau mungkin....entahlah?

"Ma'af, boleh saya duduk di sini?" Tanyaku pada lelaki dengan pena yang dikalungkannya itu.
"Silahkan", jawabnya acuh dengan kepala tertunduk ke bawah
"Terima kasih", kataku sambil duduk di samping sebelah kanannya.

Sudah sekitar dua menit kami terdiam, sebenarnya aku berharap lelaki itu yang memulai pembicaraan.

"Barang kali sedang menunggu teman?" Tanyaku memulainya lagi

"Dan kau sendiri,?" Katanya dengan melirikan matanya tajam
kepadaku.

"Aaa aku, Aku hanya ingin duduk di sini saja". Jawabku

"Kenapa harus disini dan tidak di tempat lain saja?" Sambil memperbaiki tempat duduknya. "Apa kau ingin mencari teman dan mengajakku ngobro
l?" Lanjutnya

"Benar". Jawabku berbohong. Dan lelaki itu diam saja. " kebetulan aku sering melihat saudara duduk sendiri".

"Oowh". Responya, sekarang sambil memainkan pena
-nya dengan di putar-putar menggunakan ibu jari dan telunjuknya

"Bagaiana kalau kita
sekarang berteman?" Ajakku kepadanya.
"Boleh" jawabnya setelah aku menunggu agak lama.

"Sudah beberapa malam ini akau melihatmu duduk sendiri disini, barangkali ada yang dicari atau dinanti disekitar daerah sini?"

"Pertanyaan yang penuh kecurigaan", jawabnya sinis sambil mencoret coretkan penanya
ke tempat duduk tidak jelas.

"Sama skali aku tidak mencurigaimu", agak sedikit
tegang dan detak jantung tak karuhan..

"Yaa...yaa, aku tahu. Aku juga tidak menuduh anda begitu, apalagi menuduh anda sebagai intel di kampung ini. Tidak, ku anggap kau sudah menjadi temanku, meskipun baru beberapa saat saja kita kenalannya. Ma'af, aku juga ingin meminta pendapat anda sebagai teman, biasanya teman siap memberikan pertolongan atau saran jika diminta. Bagaimana?"

Sedikit mulai mencair suasananya, nada suaranya sudah seperti agak
mengalir. Aku mencoba melihat-lihat pena di tangannya.

"Langsung saja. Apa yang haru
s akau sarankan kepadamu?"

" Hei, enggak bisa gitu dong, segala persoalan itu harus dirunut dari awal supaya mengerti". Suarana yang agak menasehati

"Ok, kalau itu keinginan anda".

"Hmmm..., begini", terdiam sejenak kayanya ada beban yang sangat berat sedang dialaminya

"Saya mempunyai istri  sedang hamil tua, sembilan bulan", ucapnya sambil melihat ke langit yang agak mendung. " anda sudah faham kalau wanita hamil suka min
tanya yang gak jelas dan aneh-aneh".

"Ngidam maksudmu?"

"Ya. Dan istriku meminta tidak sama seperti ngidamnya istri-istri yang sedang hamil lainnya. Istriku hanya
meminta pena yang ini". Sambil menunjukan jarinya ke pena yang ia bawa. "Sebenarnya istriku sudah memintanya sejak kandungannya berumur tiga bulan. Tapi aku pikir-pikir untuk memberikankan pena ini dan sebisa mungkin aku akan mempertahankan pena ini", Sambungnya lagi sambil mengalungkannya kembali pena tersebut kelehernya.

"Oh, cuma itu. Kenapa tidak dituruti saja kemauan istrimu itu...? Saya kira pena yang sekarang anda bawa tidak akan ada pengaruhnya sama sekali dalam kehidupa
n anda. Pena hanya alat untuk menulis saja, lagian anda bisa membeli pena yang sama percis di toko, kan masih banyak? Istri dan anak yang berada di dalam kandungan itu lebih penting dari pada pena itu". Nasehatku dan sekaligus memohon agar keinginan istrinya didahulukan dari pada mempertahankan pena yang sebenarnya tidak seberapa..

"Jangan sok tau, ini masalah prinsip dan aku sudah berjanji tidak akan meminjamkan pena ini kesiapapun, apalagi memberikannya. Anda tau aku menggunakan pena ini sudah lebih 18 tahun, sejak SMP,  kuliah S1 sampai kini aku gunakan dalam pekerjaanku. Ini adalah benda yang menemaniku dalam berjuang selama itu".

" Tetapi semuanya kan demi istri dan anak yang ada di dalam kandungan, kenapa hanya masalah pena anda harus egois terhadap istri? Kenapa....".

"Cukuuup cukup!" Ia memotong ucapanku dengan sedikt membentak. Aku terkejut dengan perubahan s
ikapnya yang tiba-tiba itu. Lalu lelaki itu berdiri dan beranjak pergi.

Setelah beberapa beberapa meter, kemudian lelaki itu membalikan badanya dan menghadapku.
"Mulai sekaraang, pertemanan kita putus, Ingat itu!" Dengan menundukan kepalanya dan suaranya yang pelan. Kemudian melanjutkan lagi pergi.

Dua malam berikutnya lelaki tersebut terlihat duduk ditempat biasanya, namun kali ini tidak terlihat membawa pena yang dikalungkan dilehernya. Akhirnya mau juga dia memberikan pena-nya itu, pikirku. Karena itu aku berani menghampirinya kembali, meskipun sudah diputuskan pertemanannya. Ia tidak merespon sedikitpun akan kehadiranku. Sementara di samping tempat duduknya terdapat botol minuman keras dan juga
gelasnya. Sekilas wajahnya sangat murung

"Anda lihat kalau malam ini aku tidak mem
bawa pena", ucapanya agak gemetar. " Pena itu telah kukuburkan bersama istri dan anakku. Istriku meninggal saat melahirkan dan bayinya menyusul beberapa jam kemudian. Istriku mengalami pendarahan yang hebat saat aku pulang dari sini beberapa malam lalu", dengan sedih dan gemeteran

"Aaahk!" Hanya itu yang keluar dari bibirku. Dan lelaki itupun bera
njak pergi entah kemana. Sementara awan hitam gelap tebal menutupi indahnya langit, angin besar mampu menggerak-gerakan pohon besar dan tiang listrik dan hujan lebatpun turun dimalam itu.

MENULIS UNTUK KEABADIAN

Setiap manusia mempunyai banyak pengalaman, kisah dan cerita dalam hidupnya. Pengalaman tersebut dimulai dari yang menyenangkan sampai yang menyedihkan,biasa-biasa saja sampai yang sangat mengesankan. Cerita bersama seseorangpun tidak kalah menariknya, cerita bersama keluarga, teman seperjuangan bahkan dengan seseorang yang kita pernah menaruh hati kepadanya. Kisah-kisah saat di pesantren, sekolah, kampus, tempat kerja dan yang lainyapun menjadikan tempat tersebut selalu terkenang.

pengalaman dan cerita tersebut tidak akan selamanya ada. Manusia itu mempunyai sifat  lupa, dengan lupa itu maka bisa menghilangkan pengalaman dan cerita yang ada. Selain lupa, ada lagi yang dinamakan dengan pikun. Lupa bisa dialami oleh seseorang disemua umur, sedangkan Pikun ini biasanya dialami oleh orang-orang yang sudah lanjut usia. Selain lupa dan pikun, kematianlah yang akan menghilangkan semua pengalaman perjalanan hidup kita selama ini.

Akan sangat disayangkan apabila diantara pengalaman, ceirta dan kisah tersebut terlupakan, terlebih lagi terhapuskan karena kematian kita. Baik itu pengalaman yang sangat unik, aneh, menakjubkan apalagi pengalaman yang didalamnya terdapat mengandung banyak manfa'at berupa motivasi dan juga hikmah.

Untuk membuat pengalaman itu abadi, kita dapat meneruskan dan menularkannya kepada orang lain melalui tulisan. Dengan tulisan  akan mebuat pengalaman itu bisa abadi, karena sudah dituangkan dalam sebuah buku atau berbentuk soft copy-nya yang bisa di simpan dalam sebuah komputer. Meskipun kita sudah tiada, maka pengalaman yang sudah dituliskan masih bisa di baca oleh orang lain.

Terutama ketika diantara kita mempunyai keahlian dalam bidang tertentu. Ketika tidak dituliskan mungkin hanya bermanfa'at untuk diri kita sendiri dan orang-orang di sekeitar kita.  Namun bilamana semuanya tertuliskan maka manfa'atnya akan semakin banya
k dan luas. Kita bisa mewariskan ilmu-ilmu yang sesuai keahlian untuk generasi  penerus kita nanti. kalau sudah seperti itu, secara tidak sadar kita sudah ikut berkontribusi untuk mencerdaskan bangsa ini dengan tulisan-tulisan yang telah dibuat.

Bukan tulisan saja yang akan abadi, nama penulisnya juga akan sama. Penulisnya akan dikenal dan dikenang oleh para pembaca dan orang-orang yang biasa mengambil manfa'at dari karya tulis tersebut. sebagaimana kita telah mengenal  Imam Syafi'i dengan Ar-risalah dan Al-Umm-nya, Imam Bukhori dan Imam Muslim dengan Shohih-nya, Imam Al-Ghazali dengan Ihya 'ulimudin-nya, Ibnu Hisyam dengan Sirah nabawiyah-nya dan lain-lain. Meskipun mereka telah tiada ratusan atau ribuan tahun yang lalu, namun kita mengenalnya walaupun belum pernah bertemu.

Setelah kita mengetahui bagaimana cara agar pengalaman itu bisa abadi, yaitu dengan menuliskannya. Maka dari itu, mulai dari sekarang kita ingat-ingat kembali pengalaman-pengalaman itu dan tulislah. Apabila pengalaman tersebut terlalu banyak yang masih teringat sehingga menjadi beban maka abaikan saja, pilih saja beberapa yang paling berkesan kemudian tuliskan sebagai ajang latihan.

BAGAIMANA CARA MEMULAINYA?

Setelah kita tercerahkan akan pentingnya menulis sebuah pengalaman, baik itu berupa kisah, cerita dan juga keahlian kita maka kemudian mempunyai keinginan untuk memulai menuliskannya. Jangan heran, ketika mulai menulis terapat kesulitan disana-sini. Itu terjadi karena kita belum terbiasa saja.
Yang terpenting jangan putus asa, sehingga akan membuat kita berhenti untuk menulis. Dengan demikian, maka menulis akan menjadi dari bagian hidup kita yang tidak bisa ditinggalkan.

1. Langsung saja menulisUntuk memulai atau mau belajar menulis, yaa dengan menulis. Tidak perlu pakai teori ini dan teori itu, Karena kalau menggunakan teori dan juga kaidah dalam menulis kita akan kesulitan, belum juga menulis kita sudah kebingungan terlebih dahulu. Inilah salah satu yang menyebabkan berat untuk memulai menulis. langsung saja menulis dulu, prihal teori dan kaidah dalam menulis itu bisa belakangan.
Kalau masih berat juga, kita perlu memaksakan diri untuk memulai menulis, langsung saja menulis sekarang. Ambil pena dan buka bukunya sekarang juga atau nyalakan komputernya. Tulislah apapun yang terlintas dalam pikiran kita, baik itu berupa pengalaman hidup, gagasan-gagasan tentang sesuatu, mimpi semalam ataupun menuliskan kembali pelajaran di sekolah dan lain-lain.

2. Nikmatilah prosesnya
Segala sesuatu butuh proses, begitu juga dalam menulis. Tidak ada seorang penulispun yang tiba-tiba langsung bagus tulisannya. Mereka yang sudah bagus tulisanya karena sudah terbiasa, mungkin sudah satu tahun, lima tahun, sepuluh tahun atau lebih mereka dalam menulis.

Bersabar dan nikmatilah dalam menghadapi prosesnya. Mungkin tahun pertama sejak kita mulai menulis kemampuannya hanya 20%, kalau terus belajar dan berlatih mungkin tahun berikutnya akan meningkat menjadi 40% kemampuan menulisnya. Kalau terus menerus tidak menutup kemungkinan kemampuan menulis kita bisa mencapai 90% bahkan 100%.
Selamat mencoba dan selamat berjuang.
Keluarga, teman-teman, masyarakat dan juga umat sedang menanti-nantikan karya besar kita sekarang juga. Percayalah, generasi-generasi selanjutnya sangat mengharapkan kehadiran karya  hebat yang muncul dari buah tangan kita semua.


Kuningan, 27 juli 2016 

Kamis, 02 Juni 2016

TIDAK PEDULI...! ORANG KAFIR ADIL DAN PINTAR, TETAP SAJA HARAM.



Maha Suci Allah, yang telah memperjalankan hamba-Nya pada suatu malam dari Al Masjidil Haram ke Al Masjidil Aqsha yang telah Kami berkahi sekelilingnya[847] agar Kami perlihatkan kepadanya sebagian dari tanda-tanda (kebesaran) Kami. Sesungguhnya Dia adalah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui. (QS. Ali Imraan:1)

 Allah SWT menginformasikan kepada kita dalam ayat di atas, bahwasanya Allah telah memperjalankan hamban-Nya, yakni nabi Muhammad SAW. Perjalanan ini dari masjidil harom ke masjidil Aqso kemudian dilanjutkan ke sidratul muntaha dalam waktu yang singkat . sekarang lebih kita kenal dengan peristiwa Isra Mi’raj. Peristiwa ini mrupakan mukjizat nabi Muhammad terbesar kedua setelah kitab Al-Quran nurkarim.

 Sekembalinya Rasulullah di isra dan Mi’rajkan, pagi harinya Rasulullah merenung dalam kesendirian, beliau menyadari bahwasanya peristiwa yang baru saja dialaminya ini akan berat dan sulit diterima oleh kaumnya. Kemudian lewatlah abu Jahal dihadapan nabi, dan melihat keadaan nabi dalam kondisi termenung seperti itu. Ditanyalah Rasulullah oleh abu Jahal, kemudian Rasulullah menjawab dan menceritakan peristiwa isra mi’raj itu kepada abu jahal. Mendenganr cerita Rasul yang dianggapnya tidak mungkin terjadi dan beliau sedang berdusta, kontan abu jahal memanggil masyaraka quraisy agar bisa berkumpul dan mendenganrkan cerita langsung dari nabi.

 Rosulpun menceritakan kejadian yang baru saja dialaminya semalam, yakni melakukan perjalanan dalam satu malam dari mekah ke palestina kemudian dilanjutkan kelangit ketujuh. Mendengar itu, kaum kafir Quraisy langsung menertawakannya bahkan orang-orang yang berimanpun keimanannya menjadi goyang dan tak banyak yang keluar dari agama Islam. Karena perjalanan normal dari mekah ke palistina bisa ditempuh dalam waktu 1 bulan dengan menggunakan unta.

 Akan tetapi, lain halnya dengan sahabat Abu bakar ketika didatangi utusan, dan utusan tersebut menceritakan peristiwa itu. Abu bakar kemudian bertanya kepada utusan tersebut, siapa yang menceritakan peristiwa nabi itu? Dan utusan itu menjawab, Nabi sendiri yang menceritakannya. Kalau berita itu datangya dari nabi, jangankan peristiwa itu, peristiwa yang lebih mustahilpun beliau mempercayainya, membenarkannya dan meyakininya. Setelah itu Abu bakar pergi menemui Rasull untuk membenarkannya. Karena inilah Abu bakar mendapat gelar As-shidiq

. Allah berfirman didalam Quran Surat Al-Hasyr: 7 . Apa saja harta rampasan (fai-i) yang diberikan Allah kepada RasulNya (dari harta benda) yang berasal dari penduduk kota-kota maka adalah untuk Allah, untuk Rasul, kaum kerabat, anak-anak yatim, orang-orang miskin dan orang-orang yang dalam perjalanan, supaya harta itu jangan beredar di antara orang-orang kaya saja di antara kamu. Apa yang diberikan Rasul kepadamu, maka terimalah. Dan apa yang dilarangnya bagimu, maka tinggalkanlah. Dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah amat keras hukumannya.

Itulah ketaatan dan ketebalan iman Abu bakar, apapun itu yang datang dari Rasulnya beliau menerimanya, mentaatinya dan meyakininya tidak peduli meskipun orang-orang kafir membencinya, meskipun orang-oran munafik memusuhinya. Dari peristiwa diatas mestinya menjadi pelajaran buat kita semua, apapun itu yang telah ditetapkan oleh Allah dan Rosulnya kita harus meyakininya, menerimanya, membenarkannya, serta mentaatinya. Kalau kita tidak seperti itu maka telah melakukan pembangkangan kepada Allah dan ini merupakan dosa yang besar. Bahkan ketika kita menolak salah satu dari yang telah ditetapkan Allah dalam Al-quran maka kita telah murtad atau keluar dari agama islam.

 Mari kita lihat di masyarakat kita, ketika dihadapkan dengan pemilihan umum saja, untuk menentukan siapa yang akan menjadi pemimpin mereka. Dalam hal ini masyarakat khususnya kaum muslimin masih banyak yang keliru akan pilihan mereka. Masih ada, bahkan banyak saudara kita yang memilih pemimpin di luar agama islam, padahal jelas Allah SWT telah melarang kita untuk menjadikan seorang kafir untuk menjadi pemimpin kita. Sebagaimana dalam firmannya:

Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengambil orang-orang kafir menjadi wali[368] dengan meninggalkan orang-orang mukmin. Inginkah kamu mengadakan alasan yang nyata bagi Allah (untuk menyiksamu) ? (QS. An-Nisa:144)

 Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengambil orang-orang Yahudi dan Nasrani menjadi pemimpin-pemimpin(mu); sebahagian mereka adalah pemimpin bagi sebahagian yang lain. Barangsiapa diantara kamu mengambil mereka menjadi pemimpin, maka sesungguhnya orang itu termasuk golongan mereka. Sesungguhnya Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang zalim.(QS Al-Maidah 51)

 Kenapa saudara-daudara kita seiman masih saja ada yang memilih, mendukung dan mensukseskan orang kafir sebagai pemimpin? Mereka mengira dan menganggap bahwasaanya orang kafir Adil lebih baik dari pada muslim korupsi atau muslim zhalim. Mereka bisa berfikir seperti itu karena diri mereka sendiri yang kurang memperhatikan ajaran islam, sehingga tidak tau dan tidak memahami persoalan pengankatan pemimpin diluar muslim. Selain itu factor luar juga, yang tidak suka dengan agama islam berkembang dan maju, yaaitu orang orang kafir. Ditambah orang dalam yaitu, orang-orang liberal yang suka memanipulasi dan menafsirkan ayat sekehendaknya.

 Untuk menanggapi dan menjawab perkara ini, kita harus mencontoh sahabat Abu bakar Ash-shidiq ketika meyakini dan membenarkan peristiwa isra dan mi’raj. Dalam hal ini ketika Allah telah melarang dan mengharamkan untuik menjadikan pemimpin kafir. Maka kita harus menerima. Meyakini, membenarkan dan menta’ati bahwasanya kita tidak boleh memilih pemimpin dari orang kafir. Apapun alasannya tidak peduli, ketika Allah mengharamkan, yaa tetap haram dan selamanya menjadikan pemimpin non muslim adalah haram. Meskipun orang kafir itu adil, meskipun orang kafir itu cerdas meskipun orang kafir itu banyak prestasinya, tetap saja haram kita memilihnya. Bahkan kalau saja orang kafir itu di usung dari partai Islam, di dukung oleh tokoh-tokoh nasional dan sampai-sampai di support oleh Habaib dan ulama, Tidak peduli. sekali haram tetap haram.

 Mari kita kembali lagi kepada islam yang semuanya diatur dalam Al-Quran dan sunnah, dengan mempelajarinya serta mengamalkan apa-apa yang ada didalamnya. Tetap kita pegang erat-erat Al-quran ini, jangan sampai perbuatan kita keluar dan bertentangn dengan aturan-aturan yang ada dalam islam, yang terkandung dan dijelaskan dalam Al-quran dan hadits Nabi Muhammad Saw.

INDONESIA DIMISKINAN OLEH ASING

“Dialah Allah yang menjadikan segala yang ad di bumi untuk kamu…”.(QS Al-baqoroh:29)

 Indonesia adalah negara yang banyak diberikan karunia oleh Allah SWT, dengan tanahnya yang subur sehingga menjadikan Indonesia penghasil rempah-rempah terkemuka di Dunia. Ditambah dengan hasil hutan yang luar biasa. Begitu juga hasil lautnya, Indonesia terkenal pengekspor berbagai macam jenis ikan, belum lagi jenis makanan lainnya yang di berada di lautan nusantara termasuk kerang mutiara. Hasil pertambangannyapun sangat banyak diantaranya: emas, perak, besi, baja, timah, batu bara, timah dan berbagai macam batu hiasan yang langka. Dengan karunia yang diberikan Allah tersebut, Indonesia dengan jumlah penduduknya mencapai 200 juta lebih harusnya mampu mensejahterakan rakyatnya. Jangankan jumlah penduduknya 200 juta jiwa, kalau saja Indonesia berpenduduk 1 miliyar jiwapun masih sanggup menghidupi rakyat dan Negara ini. Asalkan semua itu dapat dijaga dan dikelola dengan baik oleh Negara.

 Namun bisa kita lihat keadaan masyarakat sekarang, yang seharusnya mereka itu merasakan kehidupan yang sejahtera, akan tetapi tidak. Kemiskinan masih banyak kita saksikan di negri tercinta ini, jangankan untuk mrnyekolahkan anak-anak mereka, untuk kebutuhan sehari-hari seperti makananpun terkadang tidak terpenuhi. Anak jalanan, pengemis, bahkan orang-orang yang tinggal di pinggiran kali dan di tempat-tempat sampahpun masih ada. Ini bisa terjadi karena orang-orang asing terutama barat mengetahui akan kelebihan atas kekayaan yang dimiliki Indonesia. Dengan kekuatan politik barat mereka menyerang ekonomi secara serius kepada Indonesia. Berbagai pertambangan yang ada di Indonesia di garap dan dikelola oleh mereka, contohnya seperti perusahaan Freeport, Ekson mobile Caltex dll. Selain itu dengan menggunakan bisnis kapitalis yang hanya menguntungkan mereka, sehingga Indonesia hanya mendapatkan sebagian kecil saja.

 Dengan keadaan seperti ini, yang jelas-jelas merugikan Negara yang berimbas kepada kesejahteraan masyarakaatnya. pemerintah tidak boleh diam, harus segera bertidak sebelum sumberdaya yang lainnya akan dikuasai lebih banyak lagi oleh asing dan semakin banayak pula masyarakatnya yang semakin sengsara. Kalau pemerintah tidak mau merubah semua ini berarti pemerintah tidak punya niat dan keingingan baik untukmengeluarkan Negara ini dari keterpurukan. Itu merupakan kezaliman dan menandakan tidak amanahnya para pejabat tinggi kita dalam menjalankan roda pemerintahan ini.

 Tidak ada jalan lain selain mengusir asing dari Indonesia, tentunya mereka yang ingin membuat terus-menerus Negara Ini menjadi negara mis kin. Dengan cara menyelamatkan sumberdaya alam kita dari mereka. Bisa dengan memutuskan kerjasama yang merugikan itu serta membuat peraturan yang tegas akan pengelolaan alam ini agar tidak mudah dikuasai asing lagi. Ini yang mestinya diperjuangkan pemerintahan sehingga sumberdaya yang ada bisa dikelola oleh Negara dan hasilnya untuk kesejahteraan rakyat.

 Mari kita kembali dan melihat ajaran-ajaran Islam yang mengatur semuanya. Termasuk mengatur sumber daya Alam yang merupakan potensi bagi suatu Negara. Yang seharusnya tidak di jual atau dikelola oleh asing, karena sumberdaya ini untuk kita semua. Rasullullah SAW bersabda:”kaum muslim bersekutu dalam tiga hal; air, padang dan api’.(HR Ahmad)

MIRAS INDUK DARI SEMUA KEJAHATAN



Dan hendaklah diantara kamau ada segolongan orang yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh berbuat yang ma’ruf, dan mencegah dari yang mungkar. Dan mereka adalah orang-orang yang beruntung.(QS. Ali Imran:104)

 Ayat di atas merupakan dalil bahwasanya kewajiban kita untuk berdakwah, dakwah itu harus sesuai kondisi dan yang perlu pada waktu itu. ketika dilingkungan kita sedang maraknya perdukunan, maka berdakwahlah dengan mengajak mereka agar segera meninggalkan perbuatan syirik itu. ketika di tempatlain dierlukannya berkaitan dengan zina, yaa seorang di harus membawakan tema terkait dengan perzinaan. untuk akhir-akhir ini di indonesia sedang marak-marknya kasus-kasus pemerkosaan yang diakibatkan dari pengaruh minuman keras.

 Hai orang-orang yang beriman, sesungguhnya (meminum) khamar, berjudi, (berkorban untuk) berhala, mengundi nasib dengan panah], adalah termasuk perbuatan syaitan. Maka jauhilah perbuatan-perbuatan itu agar kamu mendapat keberuntungan. (QS Al-maidah:90).

 Dalam ayat di atas, Allah SWT memberikan informasi kepada kita bahwasanya meminum khamar, berjudi, (berkorban untuk) berhala, mengundi nasib dengan panah adalah perbuatan syaitan. Oleh sebab itu kita disuruh untuk menjahuinya, dan bagi yang bisa menjauhi dari semua itu maka mereka akan beruntung. Dan bagi yang tidak peduli akan itu kemudian mengerjakannya maka akan mendapatkan kerugian. Kerugian ini bukan hanya untuk pribadnyai, tetapi juga untuk orang lain.

 Suatu fakta yang sangat memprihatinkan, bulan mei 2016 ini ramai kembali kasus seksualitas yang terjadi pada anak-anak,kasus yuyun(14) di Bengkulu yang diperkosa oleh 14 orang secara bergantian kemudian dipukuli, diikat dan akhirnya dibuang tubuh korban ke jurang. Kejadian ini bermula dari para tersangka yang sebelumnya melakukan perbuatan keji itu meminum tuak (minuman keras) terlebih dahulu.

 Seorang penzina belum , tentu mencuri, seorang pencuri belum tentu membunuh, seorang pembunuh belum tentu merampok, seorang perampok belum tentu memperkosa. Tapi kalu sudah mabuk, konon keberanian pelaku menjadi meningkat, rasa takut dan minder menjadi hilang akal sehatnya pun menjadi hilang. Sehingga pemabok bisa melakukan semua kejahatan yang ada. Makanya Nabi menyatakan bahwasanya khamer (miras) adalah Ummul khobaits (induk dari segala kejahatan) sebagaimana yang diriwayatkan oleh ibnu Abbas, Khamer adalah induk dari kekejian dan dosa yang paling besar, barang siapa yang meminumnya ia bisa bezina dengan ibunya, saudari ibunya, dan saudari bapaknya (HR Ath-Thabrani).

 Di negri ini, sangat mudah untuk mendapatkan minuman haram itu, sehingga dengan mudah pula orang-orang untuk mendapatkannya. Kalau hal ini dibiarkan terus-menerus maka tingkat angka pembunuhan, pemerkosaan, pencurian akan semakin banyak dan naik. Maka dari itu diperlukan langkah-langkah yang nyata untuk membendung peredaran minuman keras ini. Untuk menghentikan peredaran sekala nasional dari minuman keras ini sebenarnya sangat mudah, hanya saja pemerintah kita tidak mau. Hanya dengan membuat perundan-undangan ataupun kepres tentang pelarangan saja sudah cukup sebenarnya. Serta diberikan sangsi yang tegas bagi penjual, pembeli ataupun yang mengedarkannya.

 Selain itu, pihak-pihak yang terkait harus gencar untuk mengkampanyekan kerugian atau bahayanya meminum minuman keras itu. Dalam hal ini para ustadz bisa memberikan penjelasan kepada jama’ahnya, seorang guru kepada murid-muridnya, pimpinan perusahaan kepada karyawannya bahkan kampanye ini bisa kita lakukan kepada keluarga, tetangga dan juga siapa saj yang bisa kita ajak untuk berbicara. Mari kita kembali kepada Al-quran sebagai pedoman hidup. Yang salah satu kandungan didalamnya adalah ada larang untuk meminum minuman keras. Jauhkanlah diri dan jangan pernah coba-coba meminum minuman keras, karena itu telah diharamkan oleh Islam, dan berdampak berbahaya bagi peminumnya serta kepada orang lain.

KHOIRUL UMMAH



Kamu adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh kepada yang ma'ruf, dan mencegah dari yang munkar, dan beriman kepada Allah. Sekiranya Ahli Kitab beriman, tentulah itu lebih baik bagi mereka, di antara mereka ada yang beriman, dan kebanyakan mereka adalah orang-orang yang fasik.(QS Ali Imran:110)

 Dalam ayat diatas disebutkan bahwasanya kita adalah khoirul umaah, maka dari itu posisikanlah kita sebagai khoirul ummah. Memposisikan diri menjadi sebaik-baik ummah. Dimanapun dan sebagai apapun kita, kita harus bisa dan berusaha menjadi yang terbaik dibandingkan yang lain. Kalau kita sekarang menjadi mahasiswa, maka jadilah mahasiswa yang terbaik, begitu juga ketika kita menjadi seorang kariawan, kita juga haarus berusaha menjadi karyawan yang terbaik bahkan kita menjadi seorang muslimpun harus menjadi muslim yang paling ta’at sehingga menjadi seorang muslim yang sejati.

 Selain kita seorang muslim, kita semua juga sebagai pemimpin Yng akan diminta pertanggungjawaban atas kepemimpinan kita,sebagaimana hadis Nabi Muhammad SAW sebagai berikut: dari Ibnu Umar dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, bahwa beliau bersabda: Ketahuilah, setiap kalian adalah pemimpin, dan setiap kalian bertanggung jawab atas apa yang dipimpinnya. Seorang pemimpin yang memimpin manusia akan bertanggung jawab atas rakyatnya, seorang laki-laki adalah pemimpin atas keluarganya, dan dia bertanggung jawab atas mereka semua, seorang wanita juga pemimpin atas rumah suaminya dan anak-anaknya, dan dia bertanggung jawab atas mereka semua, seorang budak adalah pemimpin atas harta tuannya, dan dia bertanggung jawab atas harta tersebut. Setiap kalian adalah pemimpin dan akan bertanggung jawab atas kepemimpinannya.(HR Muslim || No 3408)

 pemimpin dibagi menjadi dua, ada pemimpin formal dan pemimpin non formal. Pemimpin formal adalah pemimpin yang menduduki jabatan, salah satunya jabatan dipemerintahan dari tingkat RT sampai tingkat Negara yang dipimpin oleh seorang presiden. Seorang pemimpin, khususnya pemimpin formal mestinya harus tanggunh, karena akan memimpin banyak orang dan yang nantinya akan dipertanggungjawabkan. Ketika pemimpin ikut berbuat dzalim kepada yang dipimpinnya atau kepada masyarakat, maka akan berat pertanggungjawabannya kelak.

 Seorang pemimpin yang tangguh harus memiliki tiga syarat, yang mana syaarat ini saling berkaitan satu sama lainnya. Ketiga syarat itu adalah harus terpenuhinya Ruhiyyah, fikriyyah dan juga jasadiyyah.ruhiyyah ini sangat penting untuk pribadi pemimpin itu sendiri, pemimpin yang adil, amanah, jujur itu timbul dari ruhiyyah yang tercukupi. Sedangkang fikriyyah berhubungan dengan kemampuan seorang pemimpin dalam mengurus atau mengatur roda pemerintahannya sedangkan jasadiyyah berhubungan dengan kesehatan, ketahanan dan kekuatan fisik seorang pemimpin.

 Di Indonesia, Banyak pemimpin-pemimpin kita yang jarang mempunyai ketiga syarat tersebut. Shingga menjadikan meraka tidak termasuk kriteria pemimpin yang tangguh dan sebenarnya tidak pantas untuk menjadi seorang pemimpin. Karena itu banyak terjadi masalah-masalah dalam wilayahnya yang tidak dapat terselesaikan, bahkan tambah rusaknya tatanan masyarakat dengan akhlaq dan moral bangsa ini yang semakin rusak.

 Untuk meningkatkan atau agar tercapainya kebutuhan ruhiyyah, fikriyyah dan jasadiyyah harus memperhatikannya kembali. Perbaikan ruhiyyah bisa didapat dengan selalu mendekatkan diri kepada Allah melalui ibadah-ibadah, seperti beri’tikaf di masjid dengan memperbanyak tobat, sholat, dzikir, membaca Al-quran. Dengan ini ruhiyyah akan terpenuhi sehingga akan menjadikan pribadi seorang pemimpin lebih kuat. Peningkatan fikriyyah bisa didapat dengan belajar, mengkaji, berdiskusi dan memperbanyak wawasan dengan membaca buku. Sedangkan jasadiyyah bisa ditingkatkan dengan banyak berolah raga, memakan-makanan yang bergizi dan istirahat yang cukup.

 Mari kita siapkan diri ini dan generasi yang akan datang agar menjadi pribadi-pribadi yang tangguh, sehingga kelak bisa menjadi pemimpin-pemimpin yang siap menyelesaikan permasalahan yang ada. Serta pemimpin yang mencintai dan dicintai rakyatnya yang akan membawa dan menjadikan negri ini negri yang sejahtera, aman dan diridhoi Allah SWT.

DAKWAH BUKAN HANYA TUGAS PEMUKA AGAMA




Dan hendaklah diantara kamau ada segolongan orang yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh berbuat yang ma’ruf, dan mencegah dari yang mungkar. Dan mereka adalah orang-orang yang beruntung.(QS. Ali Imran:104)

 Dakwah adalah kegiatan untuk menyeru atau mengajak manusia kejalan Allah SWT, yaitu Islam. Agar manusia berada di jalan yang sudah ditetapkan oleh-Nya. Selain itu agar senantiasa kita berada dalam Rido penciptanya, yakni Allah SWT. Dengan dakwah ini pula, Islam yang dibawakan Nabi Muhammad SAW tersebar keseluruh belahan dunia, termasuk Indonesia.
 Bahkan di Negara yang tercinta ini menjadi penduduk dengan jumlah muslim terbanyak di Dunia.

 Pada dasarnya, setiap Muslim dan Muslimah diwajibkan untuk berdakwah, untuk memberikan ilmu dan pemahaman kepada saudara muslim lainnya, tentunya tentang Islam yang Rahmatan lil’alamin ini. Begitu juga kepada non Muslim yang mana mereka berada di jalan yang salah. Kewajiban dakwah ini sebagaimana yang difirmankan oleh Allah SWT dalam QS Ali Imran ayat : 104 diatas. Begitu juga didalam sebuah Hadits yang disabdakan oleh Nabi kita Muhammad SAW. Dari Abdullah bin Umar Ra dituturkan, bahwasanya RAsullullah SAW bersabda,” Sampaikanlah dariku walaupun satu ayat.”(HR Bukhori).

 Dewasa ini, Aktivitas dakwah yang semestinya dilakukan oleh setiap kaum Muslimin, namun mereka tidak banyak diketahui, difahami, apalagi dikerjakannya. Mereka menganggap dakwah itu adalah tugas atau kewajiban pemuka Agama saja. Yang disampaikan oleh Khotib di mimbar-mimbar, dikerjakan oleh para Da’I di panggung-panggung serta diajarkan oleh ustadz dan Kyai di majlis ta’lim dan pesantren.

 Hal tersebut dikarenakan kurangnya perhatian sesorang terhadap urusan agama islam. Ini menyebabkan mereka tidak tau bahkan tidak mau tau tentang urusan-urusan yang berkaitan dengan agama, termasuk perkara dakwah yang menjadi kewajiban mereka. Ada juga karena mereka menganggap aktivitas dakwah adalah perlu ini dan tulah, yang hanya jadi alasan mereka saja untuk tidak berdakwah.

 Agar dakwah bisa berhasil dan sukses, sehingga materi dakwah bisa masuk kedalam hati jama’ah dan mereka bisa mengamlkannya, ada beberapa yang harus diperhatikan oleh seorang Da’i. salah satunya yaitu memberi tauladan dan contoh terlebih dahulu. Dengan teladan dari seorang da’I ini jelas akan memberikan pengaruh yang besar kepada jama’ahnya. Ketika Da’I dalam pengajian menyuruh jama’ahnya agar setiap sholat itu harus tepat waktu berjama’ah di Masjid, maka Da’I itu sudah melakukannya terlebih dahulu. Begitu juga ketika melarang jama’ahnya agar tidak merokok, karena rokok itu membahayakan dirinya, maka da’I itu juga tidak merokok.

 Meskipun seorang da’I belum bisa melakukan sesuai apa yang disampaikannya, jangan sampai menghentikan dakwah. Dakwah harus terus dilaksanakan dengan berusaha melaksanakan apa yang belum dilakukannya. Prinsipnya “sampaikanlah apa yang sudah di amalkan dan amalkanlah apa yang sudah disampaikan”. Ini adalah prinsip yang harus dipegang oleh seluruh da’i.

 Ada, atau tidak adanya kita dalam berjuang dan berdakwah Islam pasti akan jaya dimuka bumi ini.
Mari kita menjadi bagian orang yang memberikan kontribusi terhadap kejayaan Islam terutama dengan ikut mendakwahkannya, atau dengan apa saja yang bisa kita lakukan sekemampunya. Semoga kita menjadi kader-kader dakwah yang istiqomah, selain berdakwah kita juga selalu dan terus meningkatkan kualitas keilmuan ketakwaan kita kepada Allah.